TUGAS
AKUNTANSI PENDIDIKAN
“BUKTI TRANSAKSI ”
KELOMPOK
I
Kelas
2010 B
DISUSUN OLEH:
N DIANA
SELVIA
N MERINA
PUJI RAHAYU
N SITI
ISTIJAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
AKUNTANSI
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
JL. MANUNGGAL NO. 61
TELP. (0356) 322233 FAX. (0356) 331578
TUBAN
BUKTI TRANSAKSI
A.
Pengertian
Bukti transaksi adalah
dokumen-dokumen dasar transaksi , baik yang dibuat sendiri maupun yang berasal
dari pihak luar, yang digunakan sebagai sumber pencatatan atau penyusunan
laporan keuangan oleh suatu unit usaha.
Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
direkam dalam suatu dokumen asli/sumber. Bukti transaksi tersebut menjadi bukti
autentik terjadinya transaksi. Bukti transaksi tersebut antara lain terdiri
dari faktur, nota, kuitansi dan cek.
Setiap kali melakukan transaksi keuangan,
kita harus meminta atau membuat bukti tertulis sebagai tanda bukti yang sah,
misalnya pada saat kita mengeluarkan uang, kita sebagai individu atau
perusahaan harus minta kuitansi dari penerimanya sebagai bukti bahwa uang
tersebut telah betul-betul dikeluarkan. Hal ini perlu untuk menghindari
kemungkinan terjadinya sengketa dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk
mendapatkan suatu bukti transaksi yang kuat diperlukan tanda tangan dari pihak
luar yang berhubungan dengan transaksi yang dilakukannya.
B.
Manfaat Bukti Transaksi
Ø Sebagai media yang berisikan data informasi keuangan
Ø Sebagai dasar pencatatan akuntansi
Ø Untuk mengetahui pihak yang bertanggung jawab atas timbulnya
transaksi
Ø Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan atau kekeliruan dengan cara
menyatakan semua kejadian dalam bentuk tulisan
Ø Untuk menghindari terjadinya duplikasi dalam pengumpilan data
keuangan
C.
Macam
– Macam Bukti Transaksi
Pada akuntansi, data yang digunakan sebagai
sumber pencatatan berupa bukti transaksi. Bukti transaksi merupakan bukti
tertulis sebagai bentuk pertanggungjawaban atas terjadinya suatu transaksi.
Bukti transaksi digunakan perusahaan sebagai sumber pencatatan pembukuan. Menurut
sumbernya, bukti transaksi dibedakan sebagai berikut.
$ Bukti Transaksi
Intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang khusus dibuat oleh
intern dan dibuat untuk intern perusahaan. Yang termasuk bukti intern adalah
sebagai berikut.
1.
Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah tanda bukti bahwa
perusahaan telah menerima uang secara cash atau secara tunai. Coba Anda perhatikan contoh bukti
kas masuk
berikut ini
Gambar kas masuk
2.
Bukti Kas Keluar
Gambar kas keluar
3.
Memo
Apa yang dimaksud dengan memo? Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan. Coba Anda perhatikan contoh di bawah ini
Apa yang dimaksud dengan memo? Memo adalah bukti pencatatan antar bagian atau manager dengan bagian-bagian yang ada di lingkungan perusahaan. Coba Anda perhatikan contoh di bawah ini
Gambar Memo
$ Bukti Transaksi Ekstern
Setelah Anda mempelajari bukti transaksi
intern barangkali telah memahaminya, mari kita lanjutkan materi kita yang
berhubungan dengan bukti transaksi ekstern. Bukti transaksi ekstern adalah
bukti pencatatan transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan.
Misalnya kuitansi, faktur, nota kontan, nota debet, nota kredit dan cek.
Baiklah akan kita bahas apa pengertian dari bukti transaksi ekstern tersebut
dan akan saya berikan contoh-contohnya.
a.
Kuitansi
Kuitansi
( official Receipt )Kuitansi adalah bukti
transaksi penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu. Kuitansi dibuat dan ditanda
tangani oleh pihak yang menerima uang dan diserahkan kepada pihak yang
melakukan pembayaran. Kuitansi umumnya terdiri dari dua bagian, bagian pertama
diberikan kapada pihak pembayar sebagi bukti pencatatan pengeluaran uang,
sedangkan bagian yang tertinggal ( Sus/ bonggol kuitansi ) untuk sementara bias
dijadikan bukti pencatatan penerimaan uang. Sebagai bukti penerimaan uang
kuitansi harus dibubuhi materai. Hal ini ditetapkan berdasarkan UU RI tentang
Bea Materai. Untuk pembayaran dalam jumlah nominal di atas Rp 1.000.000,- wajib
dibubuhi materai Rp 3.000,-
Informasi yang termuat
dalam kuitansi antara lain :
) Nama yang menyerahkan uang
) Jumlah uang yang dibayarkan
)
Tanggal penyerahan uang
) Nama dan tanda tangan yang menerima uang
Gambar 1 Kuitansi
b.
Nota Kontan
Nota kontan adalah
dokumen yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli secara tunai. Lembar
pertama (asli) diserahkan kepada pihak pembeli dan copynya disimpan pihak
penjual sebagai bukti transaksi penjualan tunai.
Nota kontan memuat
informasi :
·
Nama perusahaan yang
mengeluarkan nota
·
Nomor nota
·
Tanggal transaksi
·
Jenis barang
·
Banyaknya barang
·
Harga satuan
·
Jumlah harga
Gambar
2 Nota Kontan
Surat pesanan dibuat untuk menjamin keabsahan pesanan dan untuk
keyakinan supplier, dalam membuat
surat pesanan bagian pembelian hendaknya melihat daftar harga dan persyaratan dari
supplier.
" Yang perlu dimuat dalam surat
pesanan antara lain :
, Kepala surat ( nama, alamat, no
telepon/fax perusahaan )
, Nomor surat
, Pada format kolom, diisi dengan
nama barang dan banyaknya barang yang dipesan
, Cara pembayaran diisi dengan nama
bank, nomor rekening, nama pihak yang mewakili pihak penjual
, Salam penutup diisi dengan tanda
tangan dan nama pihak pembeli
Gambar
Surat Pesanan
Kartu persediaan dibuat untuk mencatat barang yang telah berada di
gudang, pencatatannya dapat
dilakukan secara manual atau secara komputerisasi. Yang perlu dimuat dalam kartu persediaan
antara lain :
Yang perlu dimuat dalam kartu persediaan antara lain :
o
Bulan dan tahun dibuatnya kartu persediaan
o
Kolom label diisi dengan nama, ukuran dan kode produk
o
Kolom masuk diisi dengan banyaknya barang yang masuk sesuai urutan
tanggal
o
Kolom keluar diisi dengan banyaknya barang yang keluar sesuai dengan
urutan tanggal
o
Kolom saldo diisi dengan rumus Saldo = Saldo + ( masuk – keluar )
o
Kartu persediaan
o
Keterangan diisi dengan hal-hal yang menjadi catatan, seperti jumlah
batas pesanan
|
c.
Faktur ( Invoice
)
Faktur adalah pernyataan
tertuis dari pihak penjual kepada pembeli mengenai barang yang dijual, jumlah
dan harganya, yang dapat dijadikan pegangan oleh pembeli untuk meneliti
barang-barang yang dibelinya.
Bagi pihak pembeli,
faktur yang diterima merupakan faktur pembelian, sedangkan bagi penjual, faktur
yang diterima merupakan faktur penjualan.
Faktur memuat informasi
tentang :
§ Nama dan alamat penjual
§ Nomor faktur
§ Nama dan alamat pembeli
§ Tanggal pesanan
§ Syarat pembayaran
§ Keterangan mengenai barang (jenis barang, kuantitas barang, harga
satuan barang dan jumlah harga).
Gambar 3 Faktur
d.
Nota Kredit dan Nota
Debit
Nota kredit adalah bukti
transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual, nota kredit diterbitkan
oleh penjual. Bukti ini merupakan alat persetujuan dari pihak penjual atas
permohonan pengurangan harga dari pihak pembeli karena barang yang diterima
sebagian rusak atau tidak sesuai dengan pesanan pembeli.
Nota debit adalah berisi
informasi yang menyatakan tentang pengiriman kembali barang yang rusak atau
permintaan pengurangan harga kepada pihak penjual. Nota debit dibuat oleh pihak
pembeli.
Hal-hal yang tercantum
pada nota debit dan nota kredit pada prinsipnya sama, tetapi perbedaannya
terletak pada informasi yang tercantum di dalam masing-masing nota. Nota kredit
dan nota debit terjadi apabila barang yang dibeli atau dijual mengalami
kecacatan atau tidak sesuai dengan apa yang dipesan oleh pihak pembeli.
Cara pengisian nota
kredit dan nota debit, adalah sebagai berikut :
1.
Isilah
a.
Nama perusahaan/instansi yang
menerbitkan nota tersebut
b.
Nomor dan tanggal nota saat
terjadinya transaksi
c.
Pihak yang dituju
d.
Nama barang dan
e.
Kuantitas serta harga barang
2.
Jumlahkan total jumlah dan
harga barang
3.
Mintalah tanda tangan pembuat
nota dan pihak yang mengetahui tentang dibuatnya nota tersebut.
Gambar 4 Nota Kredit
Gambar 5 Nota Debit
e. Cek ( Cheque)
Cek adalah surat perintah
tidak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu
surat tersebut diserahkan kepada bank, ditandatangani oleh pihak yang menjadi
nasabah suatu bank dan memiliki simpanan pada bank tersebut dalam bentuk giro.
Lembaran cek terdiri dari
dua bagian yaitu lembar utama diserahkan kepada pihak lain sebagai alat
pembayaran, dan struk atau bonggol cek untuk dijadikan bukti tambahan transaksi
yang disatukan dengan kuitansi bukti pembayaran.
Gambar 6 Cek
f. Bilyet giro
Bilyet giro adalah surat perintah dari nasabah suatu bank kepada bank yang bersangkutan untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada bank yang sama atau bank yang lain. Penerima bilyet giro tidak bisa menukarkan dengan uang tunai kepada bank yang bersangkutan, tetapi hanya dapat menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.
Gambar 7 Bilyet Giro
g. Rekening Koran
Rekening Koran adalah
bukti mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk para nasabahnya, dan
digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan antara saldo kas menurut
perusahaan dan saldo kas menurut bank.
Gambar 8 Rekening Koran
D.
Pengelolaan Bukti
Transaksi
·
Penyiapan Bukti Transaksi
Peralatan dan perlengkapan yang
diperlukan untuk menyiapkan bukti transaksi:
1. Formulir
bukti transaksi
2. Alat
tulis (kertas, pensil, bolpoint, penghapus, penggaris)
3. Mesin
tulis (ketik) manual atau elektronik
4. Alat
hitung seperti mesin hitung manual atau elektronik
·
Analisis Bukti Transaksi
1.
Karakteristik keabsahan transaksi
Karakteristik atau
cirri-ciri keabsahan bukti transaksi adalah memenuhi
a. Keabsahan
formil, dalam arti transaksi dilakukan melalui prosedur formal yang ditunjukkan
dalam bukti transaksi dengan tanda tangan pihak-pihak yang terkait dan
mempunyai kewenangan untuk melakukan transaksi yang bersangkutan.
b. Keabsahan
materiil, dalam arti perhitungan nilai uang yang terkait dengan transaksi yang
bersangkutan dilakukan dengan benar sehingga menghasilkan jumlah uang yang
seharusnya.
2.
Kegiatan analisis bukti transaksi
a.
Bukti transaksi suatu perusahaan dibedakan menjadi 2:
ü Bukti
intern: bukti transaksi yang dibuat dan dikeluarkan oleh perusahaan yang
bersangkutan, sehingga yang dijadikan sumber dan dokumen pencatatan oleh
perusahaan biasanya lembar kedua (copy), sementara yang asli diserahkan kepada
pihak luar yang terkait.
ü Bukti
ekstern: bukti transaksi yang diterima perusahaan dari pihak luar yang membuat
dan mengeluarkan bukti transaksi yang bersangkutan.
b.
Analisis bukti transaksi meliputi kegiatan:
Identifikasi (penentuan) keabsahan
fisik bukti transaksi
·
Identifikasi transaksi (transaksi apa) dan
meneliti apakah transaksi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan atau
tidak.
·
Menentukan kebenaran penghitungan nilai uang.
·
Menentukan kaun-akun buku besar dan jumlah
rupiah yang harus di debet dan di kredit sebagai akibat terjadinya transaksi.
·
Penyimpanan
Bukti Transaksi
Pada jurnal dan buku besar, transaksi yang sudah dicatat diarsipkan dengan pengelompokan sebagai berikut:
Pada jurnal dan buku besar, transaksi yang sudah dicatat diarsipkan dengan pengelompokan sebagai berikut:
1. Kelompok
dokumen penjualan kredit, untuk arsip faktur penjualan.
2. Kelompok
dokumen pembelian kredit, untuk arsip faktur faktur pembelian.
3. Kelompok
dokumen penerimaan kas, untuk arsip bukti transaksi penerimaan uang (kas).
4. Kelompok
dokumen pengeluaran kas, untuk arsip bukti transaksi pengeluaran kas.
5. Kelompok
dokumen memorial, untuk arsip bukti transaksi lainnya (transaksi intern).
N Pengelolaan
Buku Jurnal
a.
Persiapan pengelolaan buku jurnal
1.
Peralatan yang diperlukan dalam pengelolaan buku jurnal
a.
Bukti transaksi yang telah dinyatakan abash
b.
Buku jurnal baik jurnal umum maupun jurnal khusus
c.
Alat tulis kantor (kertas, pensil, bolpoin, penghapus,
penggaris)
d.
Alat hitung baik manual maupun elektronik
e.
Formulir laporan
2.
Identifikasi data transaksi
Data yang harus ada untuk kepentingan
akuntansi meliputi:
a. Nama debitor kepada siapa barang dijual
b. Jenis, tipe barang yang dijual
c. Kuantum (banyaknya) satuan barang yang dijual
d. Harga satuan barang yang dijual
e. Jumlah rupiah harga barang, PPN dan jumlah rupiah terhutang
a. Nama debitor kepada siapa barang dijual
b. Jenis, tipe barang yang dijual
c. Kuantum (banyaknya) satuan barang yang dijual
d. Harga satuan barang yang dijual
e. Jumlah rupiah harga barang, PPN dan jumlah rupiah terhutang
b.
Pencatatan Transaksi Dalam Buku Jurnal Umum
1.
Transaksi perusahaan
2.
Transaksi-transaksi yang umumnya terjadi dalam suatu
perusahaan adalah sebagai berikut:
a.
Penerimaan setoran modal dari penanam modal (pemilik).
b.
Pembelian peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
dalam pelaksanaan aktivitas usaha perusahaan
c.
Penjualan barang atau jasa.
d.
Penerimaan tagihan (piutang) dari debitor.
e.
Pembayaran hutang kepada kreditor.
f. Pembayaran
beban-beban
Transaksi yang
menyangkut pihak ekstern perusahaan disebut transaksi ekstern. Sementara
trnsaksi dalam bentuk keadaan yang timbul dalam perusahaan dan harus dicatat
sehubungan dengan penerapan konsep (azas) akuntansi yang lazim disebut
transaksi intern.
c.
Pencatatan transaksi dalam buku jurnal
Mencatat transaksi dalam jurnal adalah
mencatat penambahan atau pengurangan saldo akun yang terkait dengan cara
mendebet atau mengkredit akun yang bersangkutan.
% Akun-akun
yang digunakan dalam perusahaan dapat dikelompokkan dalam lima kelompok yaitu:
aktiva, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban.
% Posisi
akun-akun aktiva dalam neraca adalah debet.
% Posisi
akun-akun kewajiban dan ekuitas dalam neraca adalah di sisi kredit.
% Sifat
akun-akun penghasilan dan beban berhubungan denganpengaruhnya terhadap ekuitas.
Akun ekuitas di debet jika terjadi pengurangan dan di kredit jika terjadi
penambahan. Terjadinya penghasilan dicatat di sisi kredit akun penghasilan.
% Pengaruh
transaksi terjadinya beban mengakibatkan terjadinya pengurangan terhadap
ekuitas. Terjadinya beban dicatat debet akun beban.
d. Rekapitulasi
jurnal umum
Posting
data jurnal umum bias dilakukan tiap pos jurnalpada tanggal terjadi transaksi,
bisa juga secara periodik misalnya tiap hari kerja, tiap akhir minggu atau tiap
akhir bulan. Secara periodik, data jurnal untuk suatu periode tertentu dibuat
lebih dahulu ikhtisar (rekapitulasi).
E. Sistem Bukti Transaksi
dalam Akuntansi
sistem
akuntansi adalah metode dan prosedur
untuk mencatat dan melaporkan informasi keuangan yang disediakan bagi
perusahaan atau suatu organisasi bisnis. Sistem
akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan besar
sangat kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan oleh kekhususan dari sistem
yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai akibat dari adanya
perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan transaksi
laporan keuangan. Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi,
alat-alat pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan
untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya. Operasi suatu
sistem akuntansi meliputi tiga tahapan:
$ Harus
mengenal dokumen bukti transaksi yang digunakan oleh perusahaan, baik mengenai
jumlah fisik mupun jumlah rupiahnya, serta
data penting lainnya yang berkaitan dengan transaksi perusahaan.
$ Harus
mengelompokkan dan mencatat data yang tercantum dalam dokumen bukti transaksi
kedalam catatan-catatan akuntansi.
$ Harus
meringkas informasi yang
tercantum dalam catatan-catatan akuntansi menjadi laporan-laporan untuk
manajemen dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Bukti transaksi
terlebih dahulu diproses/dientry ke system komputer sebelum diserahkan ke
bagian akuntansi.
System
komputer dapat menggantikan sebagian
besar pekerjaan akuntansi sehingga personal
hanya meng-entry/Mencatat data
transaksi sekaligus mengasilkan bukti transaksi selanjutnya Jurnal, Laporan,
posting ke buku besar dan buku pembantu sampai pembuatan neraca, neraca saldo,
rugilaba, perubahan modal serta
analisanya dikerjakan oleh komputer.
Proses
pencatatan data jurnal pada system akuntansi komputer juga bervariasi
tergantung pada prosedure dan metode serta tingkat integrated system yang
diterapkan oleh pembuat program aplikasi tersebut. Banyak program aplikasi accounting siap pakai
diperjual belikan seperti program
aplikasi akuntansi komputer yang dikenal secara luas di dunia akuntansi adalah
Dac Easy Accounting, MYOB, MAS dll,
namun banyak perusahaan tidak dapat menggunakan program aplikasi
tersebut karena beberapa hal, antara lain masalah standarisasi, tingkat
kebutuhan perusahaan terhadap informassi yang berbeda dll. Dac Easy Accounting
menggunakan standarisasi negara pembuatnya (Amerika). MAS adalah product local
namun apa yang terdapat dalam aplikasi banyak tidak tidak dapat
mengaplikasikannya karena berbagai alasan. Untuk itu banyak perusahaan membuat
program aplikasi sendiri sesuai dengan system akuntansi yang diterapkan di
perusahaannya.
Dengan
program ini tugas operator hanya
mencatat transaksi yang terintegrasi dengan subs system lain, selanjutnya komputer akan mengolahnya sampai
kesasaran akhir laporan keuangan yaitu neraca, laporan rugi laba dan laporan
perubahan modal serta analisanya.
Yusuf Haryono. Dasar-dasar
Akuntansi. STIE YKPN. Yogyakarta.1997.
Sugiarto. Pengantar
Akuntansi. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.
2002.
SarionoEndro.Manusia
dan Perilaku Ekonomi.Ganeca Excact.Jakarta.2007.
http
://id.m.Wikipedia.org./wiki/BuktiTransaki.